Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Cara Sistem Hidroponik Termudah Untuk Tanaman di Rumah Minimalis




Information Creative Indonesia - Salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar tanpa pestisida dari tanaman di rumah minimalis anda adalah dengan menanam sayuran sendiri.
Namun kita semua tahu jika lahan yang ada di rumah minimalis sangat lah terbatas. Sistem hidroponik dengan berbagai macam tehnik nya bisa anda jadikan solusi untuk memaksimalkan suasana go green di rumah minimalis anda.
Sesuai namanya, sistem hidroponik adalah cara menanam menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau area yang luas untuk menanam tanaman di rumah minimalis.
Secara sederhana, sistem hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini menjadikan pengontrolan untuk nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan lebih mudah & efisien.
Untuk pemakaian pestisida beracun dalam sistem hidroponik ditiadakan sehingga lebih ramah lingkungan dan sayuran yang dihasilkan pun akan lebih sehat. Menanam tanaman di rumah minimalis dengan sistem hidroponik dapat menghasilkan panen tanaman berkualitas baik, bebas pestisida, dan pastinya sehat untuk kita semua dan anak-anak.
Menanam tanaman di rumah minimalis dengan sistem hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini karena sistem hidroponik tidak memerlukan penyiraman air sama sekali.


Menanam tanaman di rumah minimalis dengan sistem hidroponik

Sebenarnya ada banyak sistem hidroponik yang dapat kita terapkan untuk
menanam tanaman di rumah minimalis tapi ada dari beberapa sistem tersebut yang memang memerlukan lokasi & anggaran biaya yang cukup besar, Dari sekian banyak sistem hidroponik ada 5 Sistem Hidroponik Terbaik Untuk Tanaman di Rumah Minimalis, antara lain :
1. Wick/ Sumbu System
2. Rakit Apung system
3. Deep Flow Technique
4. Nutrient Film Technique
5. Drip/ Fertigasi System
Dari ke lima 5 Sistem Hidroponik Terbaik Untuk Tanaman di Rumah Minimalis tersebut, mari kita simak pengertiannya satu persatu.

1. Wick atau Sumbu System

Wick atau sumbu system ini salah satu system hidroponik yang paling murah & sederhana sekali seringkali digunakan oleh kalangan pemula.
Tanaman di Rumah Minimalis
Wick Sistem untuk tanaman di rumah minimalis
Dikatakan murah karena cukup dengan memanfaatkan minimal 1 botol bekas, air larutan nutrisi AB Mix, sumbu dari kain bekas pun bisa digunakan, sedangkan media tanam nya bisa dari organik ataupun an organik.
Wick atau sumbu sistem paling mudah perawatan nya & paling fleksibel untuk penempatan nya, anda bisa meletakkan di berbagai lokasi yang ada di sekitar rumah minimalis anda.
Cara kerja wick atau sumbu sistem ini adalah nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu sering disebut dengan istilah daya kapiler.

2. Rakit Apung atau Water Culture System

Rakit Apung atau Water Culture System merupakan system hidroponik yang juga sederhana. Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam yang dilubangi terlebih dahulu dan mengapung langsung dengan nutrisi.
Tanaman di Rumah Minimalis
ilustrasi rakit apung sistem
Alat lain yang dibutuhkan dalam Rakit Apung ini adalah Pompa udara atau aerator berfungsi memompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai supply oksigen ke akar-akar tanaman.
Rakit Apung bisa juga difungsikan sebagai pemanis teras rumah tentunya dengan penataan yang rapi akan menghasilkan suasana yang segar.

3. Deep Flow Technique

Deep Flow Technique merupakan tehnik hidroponik dimana air mengalir di dalam paralon/ pvc dan tanaman ada di lubang tanam yang sebelumnya sudah kita buat, di sistem DFT ini ada biaya lumayan besar karena pada sistem DFT ini ada pompa air yang menggunakan listrik untuk memasok air dari ember penampungan ke paralon paralon nya.
Tanaman di Rumah Minimalis
Ilustrasi DFT sistem
Kelebihan dari sistem DFT adalah air tidak wajib mengalir selama 24 jam karena ketika air berhenti mengalir atau ber sirkulasi masih ada sisa air di dalam paralon tersebut, air yang masih berada di dalam paralon tersebut cukup untuk tetap tumbuhnya akar sampai ke esokan hari nya.
Jadi dalam DFT sistem ini air bersirkulasi hanya di saat terjadi proses fotosintesis yaitu dari pagi hari sampai menjelang petang, selebihnya aliran air & listrik bisa kita non aktifkan.

4. Nutrient Film Technique 

Sesuai dengan namanya sistem NFT ini adalah Nutrisi yang sebelumnya sudah dilarutkan bersama air di penampungan kemudian dialirkan tipis tipis ke bawah langsung media tanam hidroponik.
Tanaman di Rumah Minimalis
Ilustrasi NFT Sistem
Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya
Kekurangan dari sistem ini ketika listrik padam maka terhenti pula supply nutris nya & mengakibatkan akar tanaman membusuk & hasil panen pun kurang baik.
Kelebihan dari sistem NFT ini adalah tanaman hidroponik lebih cepat tumbuhnya dikarenakan air mengalir persis di bawah media tanam & tanpa adanya pengendapan di gully atau talang tempat air nutrisi bersikulasi, & hasil panen lebih maksimal dengan tehnik NFT ini.

5. Drip/ Fertigasi System

Sistem Tetes merupakan nama lain dari Drip/ Fertigasi System system hidroponik yang masih jarang digunakan untuk saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer mengontrol pompa.
Tanaman di Rumah Minimalis
Ilustrasi Fertigasi Sistem
Pada saat pompa dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi melalui drip/ semacam jarum ke masing-masing tanaman.supaya berdiri tegak, Tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopeat, sekam bakar, zeolite, pasir, dll selain tanah
Drip/ Fertigasi System ini biasanya dipakai untuk tanaman
di rumah minimalis dengan sistem hidroponik yang berbuah seperti : cabai, tomat, melon, ketimun, terong, dll.
Menanam tanaman di rumah minimalis dengan sistem hidroponik terbukti memiliki beberapa kelebihan dibanding sistem konvesional berkebun dengan tanah. Pada sistem Hidroponik, tingkat pertumbuhan tanaman hidroponik adalah 30-50 persen lebih cepat dari tanaman menggunakan media tanah, tumbuh di bawah kondisi yang sama.

Hasil tanaman juga lebih besar. Para ilmuwan percaya bahwa ada beberapa alasan mengapa menanam tanaman di rumah minimalis dengan sistem hidroponik itu sangat menguntungkan.
Selain itu, pasokan oksigen ekstra dalam media tumbuh hidroponik, sangat membantu untuk merangsang pertumbuhan akar-akar tanaman.

Tanaman yang banyak mengandung oksigen dalam akar juga mampu menyerap nutrisi lebih cepat. Nutrisi dalam sistem hidroponik yang dicampur dengan air dan dikirim secara langsung ke sistem akar.

Tumbuhan tidak harus mencari di tanah untuk nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi tanaman akan selalu terpenuhi dari waktu ke waktu.

Tanaman hidroponik sendiri memerlukan sangat sedikit energi untuk menemukan dan memecah makanan. Tanaman kemudian menggunakan energi yang disimpan ini untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak buah.

Tanaman hidroponik juga memiliki lebih sedikit masalah dengan hama, jamur dan penyakit. Secara umum, tanaman yang tumbuh dengan sistem hidroponik adalah tanaman sehat dan cepat tumbuh besar.

Berkebun secara hidroponik juga memberi manfaat bagi lingkungan. Berkebun hidroponik menggunakan air membutuhkan lahan lebih sedikit dari pada menggunakan media tanah.
Penggunaan pestisida lebih sedikit digunakan pada tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik juga dapat dipakai sebagai bahan makanan dan juga bisa mempercantik teras rumah minimalis anda.

Demikianlah ulasan tentang 5 Sistem Hidroponik Terbaik Untuk Tanaman di Rumah Minimalis, semoga dapat menambah wawasan anda & menambah ide untuk mempercantik rumah minimalis anda dengan tanaman hidroponik.